Penelitian baru
dari Niels Bohr Institute memberi informasi baru yang menambah satu
bagian pengetahuan mengenai misteri gelap di angkasa yaitu benda hitam.
Penelitian ini dipublikasikan pada jurnal sains Physical Review Letters.
Jagad raya tidak hanya terdiri dari benda langit
yang terlihat seperti bintang, planet dan galaksi tapi juga memiliki
hal misterius seperti benda hitam. Astronom telah dapat mengukur bahwa
benda hitam mempunyai jumlah besar namun tidak ada yang tahu karena tak
pernah terlihat. Benda ini tidak memancarkan atau memantulkan cahaya,
tidak terlihat, dan merupakan sebuah misteri sehingga para peneliti
memiliki banyak teori.
Benda hitam telah membuat
pusing peneliti sejak terdeteksi pada dekade 1970-an, dan menyebabkan
penelitian intensif pada fenomena tersebut. Benda ini tak terlihat tapi
memiliki massa sehingga gaya gravitasinya dapat diukur. Dengan
menganalisa galaksi, dapat diukur berat benda hitam yang ternyata
merupakan benda dengan massa kolektif terbesar di galaksi.
Seperti
bintang yang banyak terdapat di galaksi. Galaksi juga berkelompok
bahkan jumlahnya dapat mencapai ribuan. Peneliti fisika astronomi Signe
Riemer-Sørensen, PhD dari Niels Bohr Institute, telah menganalisa dua
kelompok galaksi yang bertabrakan.
Kelompok galaksi yang bertabrakan dianalisa
Ketika
dua kelompok galaksi bertemu baik galaksi maupun benda hitam sebenarnya
tidak bertabrakan. Tetapi sekitar 12 persen massa kelompok galaksi
adalah awan besar dari gas dan debu . Nah awan inilah yang bertabrakan.
Awan gas ini panas dan mengeluarkan sinar-x yang dapat diamati, sehingga
dapat dilihat proses pendorongan keluar awan dari kelompok galaksi
ketika bertabrakan. Ketika awan bertabrakan awan itu semakin panas dan
mengeluarkan sinar-x lebih banyak sehingga menghasilkan gas.
Pengamatan
menunjukkan bahwa benda hitam mungkin adalah jenis partikel baru yang
belum terdeteksi. Beberapa dugaan mengatakan benda hitam merupakan
partikel yang memancarkan sinar-x ketika meluruh. Salah satunya adalah
axions, yaitu partikel yang dalam teorinya memiliki dimensi ekstra. Jadi
untuk melihat sinar-x benda gelap, peneliti mencari lokasi dimana
terdapat konsentrasi benda hitam tinggi tetapi tidak ada gas. Kondisi
ini dipenuhi pada dua kelompok galaksi yang bertabrakan dimana awan
gasnya telah didorong keluar.
Signe
Riemer-Sørensen telah menganalisa satu kelompok galaksi yang
bertabrakan. Analisa menunjukkan bahwa kelompok tersebut sangat berat
dan memiliki banyak galaksi. Pengukuran gravitasi menunjukkan terdapat
benda hitam sekitar 85 persen dari massa kolektifnya, namun tidak ada
sinar-x apapun yang terukur.
Ketika benda hitam
tidak memancarkan sinar-x secara signifikan maka mungkin untuk
menghitung batas atas kecepatan peluruhan dan waktu hidup partikel.
Hasilnya jika axion adalah benda hitam maka waktu hidupnya melebihi
3.000.000 milyar tahun. Jika dugaan ini benar maka hanya sedikit benda
hitam yang meluruh jika ia terbentuk 13.7 milyar tahun lalu.
Kesimpulannya adalah benda hitam memiliki waktu hidup yang sangat sangat
sangat lama.
Posting Komentar